Contoh Analisa Usaha Penggemukan Sapi Potong
A. Asumsi
- Sapi bakalan berupa jantan berbobot 250 Kg, denan hraga Rp.25.000 per Kg Hidup.
- Target PBBH 1 kg/hari dengan lama pemeliharaan selama 3 bualan. Dengan demikian, pertambahan bobot bakalan diperkirakan sebesar 90 kg. Jika bobot awal sapi 250 Kg, maka bobot sapi siap jual bertambah menjadi 340 kg/ekor.
- Pakan selam penggemukan yaitu rumput gajah, dedak padi halus, garam dapur, kapur, dan tulang dengan komposisi 25 Kg rumput gajah, 6 Kg dedak padi halus , 100 g garam dapur, 50 g kapur dan 50 g tepung tulang.
- Satu orang tenaga kerja bisa menangani 10 ekor sapi
- Kandang dibuat semi permanen dengan lantai cor semen, dinding, dan kerangka terbuat dari papan kayu serta atap genting. Kandang bisa dipakai selam 4 tahun.
- Masa pakai peralatan dengan perlengkapan kandang selama 1 tahun.
- Dari 10 ekor sapi tersebut, dihasilkan 5 rit kotoan per minggu sehingga selama satu bulan dihasilkan 60rit. Kotoean tersebut dijual dengan harga Rp. 160.000 per rit.
- Harga berlaku di Magelang, Boyolali, Wonogiri, dan sekitarnya.
B. Investarsi
- Sewa lahan 500 meter persegi selama 1 tahun Rp. 500.000
- Membangun kandang Rp. 10.000.000
- Peralatan dan perlengkapan kandang Rp. 500.000
Total Investasi Rp. 11.000.000
C. Biaya Operasional
Biaya tetap
- Penyusutan sewa lahan 3/12 x Rp. 500.000 =Rp. 125.000
- Penyusutan kandang 3/48 x Rp. 10.000.000 = Rp. 625.000
- eEnyusutan peralatan dan pelengkapan 3/12 x Rp. 500.000 = Rp. 125.000
Total Biaya Tetap Rp. 875.000
Biaya TIdak Tetap
- Pembelian bakalan 10 ekor x 250 kg x Rp. 25.000/Kg Rp. 62.500.000
- Pakan Selama 3 Bulan
- Rumput gajah 25 Kg x 90 hari x 10 ekor x Rp 100 =Rp.2.250.000
- Dedak Padi halus 6 Kg x 90 hari x10 ekor x Rp. 2.500 = Rp. 13.500.000
- Garam dapur 1 ons x 90 hari x 10 ekor x Rp. 100 =Rp.90.000
- Kapur 0,5 ons x 90 hari x 10 ekor x Rp.100 = Rp. 45.000
- Tepung Tulang 0,5 ons x 90 hari x 10 ekor x Rp 450 =Rp. 202.000
- Tenaga Kerja 1 oran x 90 hari x Rp. 50.000 = Rp. 4.500.000
Total biaya tidak tetap =Rp. 83.087.500
Total Biaya Operasional = Total biaya tetap + Total biaya tidak tetap
= Rp. 875.000 + Rp. 83.087.500
=Rp. 83.962.500
D. Penerimaan
- Penjualan Sapi 10 ekor x 340 kg/ekor x Rp. 25.000/kg =Rp. 85.000.000
- Penjualan kotoran 60 rit x Rp. 160.000 =9.600.000
Total Penerimaan =94.600.000
E. Keuntungan Per Periode
Keuntungan =Total penerimaan – total biaya operasional
=Rp. 94.600.000 – Rp. 83.962.500
=Rp. 10.637.500
F. Break Event Point (BEP)
BEP volume produksi = Total biaya operasional : Harga Produksi
=Rp. 83.962.500 : Rp. 25.000
=3.358,5
Artinya, titi balik modal akan tercapai bila total bobot badan yang digemukkan mencapai 3.358,5 Kg.
BEP harga produksi =Total biaya : Volume produksi
= Rp. 83.962.500 : 3.400 Kg
=Rp. 24.695/Kg
Artinya, titik balik modal akan tercapai bila sapi dijual dengan harga Rp. 24.695/Kg bobot hidut
G. R/C ratio
R/C ratio = Total penerimaan : Total biaya operasional
=Rp. 94.600.000 : Rp. 83,962.500
=1,127
R/C bernilai lebih dari satu artinya usaha penggemukan 10 ekor sapi berbobot masing masing 250 Kg dengan PBH 1 kg/hari selama 3 bulan cukup layak dilakukan
H. Return Of Investment (ROI)
ROI =(Keuntungan : Total Biaya Operasional) X 100%
=(Rp.10.638.00 : Rp. 83.962.500) x 100%
=12,67 %
ROI sebesar 12,67 % berarti setiap pengeluaran sebesar Rp. 1 kan bisa diperoleh keuntungan sebesar Rp. 0,1267.
Semoga Contoh Analis Usaha Penggemukan Sapi Potong, bermanfaat bagi peternak, sebagai gambaran untuk memulai usaha peternakan.
Sumber: admin. 2017. Contoh Analisa Usaha Penggemukan Sapi Potong. Di akses pada 31 Oktober 2017. https://www.peternakankita.com/contoh-analisa-usaha-penggemukan-sapi-potong/
Sumber: admin. 2017. Contoh Analisa Usaha Penggemukan Sapi Potong. Di akses pada 31 Oktober 2017. https://www.peternakankita.com/contoh-analisa-usaha-penggemukan-sapi-potong/
ini di buka www.nasionalpost.org
ReplyDeletedan ini juga www.busineessplan.com